Padat Karya Jadi Unggulan Strategis Pemkot Cimahi Menekan Tingkat Pengangguran
Admin
26/07/2024 11:06 WIB
CIMAHI.- Pemerintah Kota Cimahi mempromosikan program Padat Karya menjadi salah satu upaya mengentaskan pengangguran di Kota Cimahi. Lewat program tersebut, memberi kesempatan masyarakat untuk mendapat pendapatan dari pekerjaan yang dilakukan. Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Cimahi Asep Jayadi mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Cimahi masih tinggi. "Pengangguran di Cimahi tertinggi se-Jabar melihat persentasenya. Kami lakukan berbagai upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran tersebut," ujarnya.
Padat karya adalah pengolahan sumber daya manusia untuk bekerja di lapangan pekerjaan yang dibuat oleh pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Padat karya dalam kegiatan pembangunan menjadi upaya mengurangi tingkat pengangguran.
Program dilaksanakan untuk menjaring warga yang tidak memiliki pekerjaan. "Kita gelar program padat karya sebagai antisipasi bagi warga yang belum bekerja. Sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir," ucapnya.
Menurut Asep Jayadi, status pengangguran versi BPS yaitu tidak bekerja sama sekali dalam seminggu. "Namun apabila dalam seminggu bekerja minimal 1 jam sudah tidak masuk kategori pengangguran, sehingga angka pengangguran bisa berkurang," tambahnya.
Asep mengatakan, meskipun menduduki urutan tertinggi di Jawa Barat namun angka pengangguran di Kota Cimahi mengalami penurunan. "Sudah ada penurunan. Secara angka tinggi karena jumlah penduduk dan luasan wilayah terdiri dari 3 kecamatan di Kota Cimahi. Di wilayah Bandung Raya secara angka relatif masih dibawah daerah lain," ungkapnya.
Diakui, pandemi Covid-19 ikut memukul sektor perekonomian. "Pandemi Covid berdampak sektor industri di Kota Cimahi membeku, hal itu mempengaruhi rendahnya penyerapan tenaga kerja. Namun, sekarang sudah mulai menggeliat kembali dan sejauh ini konflik sosial di Cimahi cukup terkendali," ucapnya.
Dengan masih tingginya tingkat pengangguran, strategi program padat karya diharapkan efektif menekan angka pengangguran. "Strategi harus kita lakukan mengingat tingkat pengangguran ini masih cukup besar. Mudah-mudahan dengan berbagai upaya ini tahun depan angkanya terus menurun," paparnya.
Jika angka pengangguran dapat turun drastis maka pihaknya bisa fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Misal pekerjaan sekarang mungkin belum layak, maka kita upayakan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Bisa dengan cara kompetensi ditambah sehingga nilai pekerja jadi meningkat," tuturnya.**