Siap-siap, Kader PK Bakal Datangi Rumah Warga Cimahi

Admin   06/04/2021 11:39 WIB

Siap-siap, Kader PK Bakal Datangi Rumah Warga Cimahi

CIMAHI - Pemerintah Kota Cimahi mulai melakukan Pendataan Keluarga (PK) April ini. Program lima tahunan tersebut seharusnya dilaksanakan tahun 2020 namun terpaksa ditunda lantaran pandemi Covid-19.

PK itu diinisiasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bekerjasama dengan Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi.

"Seharunya ini memang dilaksanakan tahun 2020, tapi karena pandemi Covid-19 jadi diundur jadi tahun 2021," kata Sekretaris DinsosP2KBP3A Kota Cimahi, Fitriani Manan, Senin (5/4/2021).

Pendataan keluarga lakukan setiap lima tahun sekali oleh pemerintah daerah bersama masyarakat secara serentak sesuai amanat Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga.

Program tersebut akan menghasilkan data keluarga by name by address yang menjadi sasaran intervensi program yang akan ditelusuri dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan hingga RT/RR.
Basis data tersebut akan menghasilkan profil PUS, keluarga dengan balita, keluarga dengan remaja hingga keluarga dengan lansia.

"Terakhir pendataan keluarga kan berarti tahun 2015," ucap Fitriani.

Untuk melakukan pendataan penduduk, pihaknya sudah merekrut kader sebanyak 1.165 orang yang akan disebar 3 kecamatan dan 15 kelurahan se-Kota Cimahi. Rinciannya, 465 kader akan bertugas mendata di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan.

Sebanyak 383 kader di wilayah Kecamatan Cimahi Tengah dan 317 bertugas di wilayah Kecamatan Cimahi Utara. "Data kadernya sudah kita serahkan ke BKKBN. Mereka mulai bertugas sepanjang bukan April ini untuk melakukan pendataan," jelas Fitriani.

Untuk pendataan keluarga ini, ada dua metode yang digunakan. Yakni Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan Pencil and Paper Interviewing (PAPI), tergabung kondisi kelurahan. Selain pendataan komponen penduduk, ada tambahan dalam pendataan tahun ini.

"Jadi nambah komponen stuntung karena BKKBN ditunjuk jadi leading penanagann stunting. Selain itu juga ada pendataan KB dan sebagainya," terang Fitriani.

Meski pendataan keluarga dilakukan lima tahun sekali, lanjut Fitriani, pihaknya setiap tahun rutin melakukan pendataan dengan kader-kader pos KB. Berdasarkan pendataan tahun lalu, jumlah KK di 15 kelurahan dengan 3 kecamatan se-Kota Cimahi mencapai 158.684 Kepala Keluarga (KK).

Sementara jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Cimahi yang mengikuti program KB sepanjang tahun 2020 melampaui target. Dari target 57,24 persen, kepesertaannya mencapai 79,06 persen.

Dari data yang dihimpun, kebanyakan pasangan masih menggunakan KB jangka pendek seperti suntik yang mencapai 39.188 pasangan. Kemudian disusul penggunaan IUD sebanyak 19.985 pasangan, penggunaan pil sebanyak 9.589 pasangan.

Lalu ada juga yang menggunakan MOW sebanyak 2.804 pasangan, penggunaan kondom sebanyak 1.709 pasangan, penggunaan implant sebanyak 819 pasangan, dan MOP sebanyak 196 pasanga

Pemerintah Daerah Kota Cimahi © 2020