Animo Masyarakat Cimahi Dalam Berkurban Ditengah Pandemi Covid-19 Masih Tinggi

Admin   04/08/2020 13:58 WIB

Animo Masyarakat Cimahi Dalam Berkurban Ditengah Pandemi Covid-19 Masih Tinggi

CIMAHI - Animo masyarakat Kota Cimahi dalam berkurban pada Idul Adha tahun ini masih tinggi, meski kondisi ekonomi saat ini tengah terdampak pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

Hal itu bisa terlihat dari data hewan kurban yang berhasil diperiksa petugas Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi. Data tahun ini gak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya ketika situasi masih normal.

"Kalau kita lihat, antusias masyarakat di Kota Cimahi dalam berkurban masih cukup tinggi," kata Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi, Mitas Mustikasari, Selasa (4/8/2020).

Dikatakan Mita, data itu diperoleh setelah pihaknya melakukan berbagai tahapan pemeriksaan terhadap hewan kurban. Dari mulai pemeriksaan di lapak penjual yang dilakukan sejak tanggal 20 hingga 28 Juli 2020.

Hasilnya, tercatat ada 2.090 ekor hewan diperiksa petugas. Dari hasil pemeriksaan itu, ditemukan sebanyak 145 ekor hewan kurban yang sakit dan 226 yang kurang umur. Hewan kurban yang sakit dan tidak cukup umur itupun tidak disarankan untuk dijual.

"Kalau jumlah hewan yang sehat dan Mlmemenuhi syarat sebanyak 1.705 ekor," ujar Mita.

Kemudian pihaknya melakukan pemeriksaan ante mortem (sebelum disembelih) DKM yang tersebar di Kota Cimahi pada 30 sampai 31 Juli lalu. Tercatat ada 2.059 ekor yang diperiksa. Rinciannya, sapi sebanyak 832 ekor domba sebanyak 1.224 ekor dan kambing 3 ekor.

Dari hasil pemeriksaan anter mortem itu, terang Mita, pihaknya menemukan 17 ekor sapi, 142 domb dan 1 ekor kambing yang belum cukup umur. "Lalu ada 27 ekor yang sakit. 13 domba terkena orf, 13 domba terkena pink eye dan 1 sapi kena caplak," terang Mita.

Pada 31 Juli sampai 1 Agustus pihaknya melakukan pemeriksaan post mortem (sesudah disembelih) di DKM. Total ada 3.383 ekor hewan yang diperiksa. Rinciannya, sapi sebanyak 1.302 ekor, domba sebanyak 2.072 ekor dan kambing 9 ekor.

Hasilnya, ungkap Mita,  ada 28 ekor sapi yang terkena cacing hati, 43 ekor domba terkena cacing hati. Ada juga 1 ekor sapi dan domba yang terkena pneumonia, 1 ekor sapi terkena necrosis serta 2 ekor sapi terkena sorisis hati.

Meski dalam pemeriksaan post mortem ada hewan kurban yang terkena penyakit, lanjut Mita, namun masih bisa dikonsumsi karena tidak menular kepada manusia. "Jadi dagingnya masih aman untuk dikonsumsi. Tapi harus dibersihkan dulu," pungkasnya.

Pemerintah Daerah Kota Cimahi © 2020