CIMAHI– Pemerintah
Kota Cimahi menyelenggarakan kegiatan Forum Ulama-Umaro (FUU) tingkat Kota
Cimahi, bertempat di Aula Gedung A Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jl. Rd.
Demang Hardjakusumah, Cihanjuang, Kota Cimahi pada Selasa (08/12). Hadir dalam
kegiatan tersebut Plt. Wali Kota Cimahi didampingi oleh Sekretaris Daerah, Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dan unsur Bagian Administrasi
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Cimahi. Hadir memenuhi undangan
pada kegiatan tersebut yait para ‘alim ulama, para pimpinan pondok pesantren, majelis ta’lim, tokoh
masyarakat, dan tokoh agama se-Kota Cimahi.
Dalam laporannya, Sekretaris Daerah Kota
Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan mengatakan, kegiatan Forum Ulama-Umaro tersebut
ditujukan untuk mempererat tali silarturohmi
antara para ulama dan tokoh agama dengan jajaran pemerintah daerah baik di
tingkat Kota maupun tingkat kecamatan dan kelurahan. Untuk menyikapi kondisi
kekinian, maka kegiatan tersebut diisi dengan pemaparan oleh narasumber dari
Dinas Kesehatan dengan materi mengenai sebaran covid-19 di Kota Cimahi dan
Dinas Pendidikan dengan materi mengenai persiapan pembelajaran tatap muka di
satuan pendidikan di Kota Cimahi.
“Pelaksanaan kegiatan Forum Ulama-Umaro seperti
sekarang ini diharapkan dapat menjadi penyemangat spiritual dalam meningkatkan
kebersamaan dan sinergitas antara kalangan ulama dan pemerintah (umaro) yang
harus terus dijaga dan ditingkatkan demi keberhasilan pembangunan Kota
Cimahi dimasa yang akan datang,” papar Dikdik.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Plt.
Wali Kota, Ngatiyana mengatakan, keberadaan Forum Ulama-Umaro ini sangat
penting sebagai salah satu perwujudan dari Visi Kota Cimahi Tahun 2017-2022
yaitu “Mewujudkan Cimahi Baru yang Maju, Agamis dan Berbudaya”. Menurutnya, makna
kata “agamis” di dalam visi tersebut mengandung pengertian bahwa keyakinan yang
berbasis agama menjadi landasan pengikat kebersamaan dalam seluruh aspek
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Untuk itulah, dirinya
menyempatkan untuk hadir langsung pada kegiatan tersebut sebagai bentuk
kesadaran akan pentingnya sinergitas antara kalangan tokoh agama (ulama) dan
pemerintahan (umaro) untuk menjaga situasi Kota Cimahi agar tetap kondusif.
Pihaknya juga menekankan pentingnya kalangan ulama dan umaro untuk saling
mengingatkan dan memberikan masukan serta doá demi keberlanjutan program
pembangunan di Kota Cimahi.
“Hari ini kita laksanakan acara silaturahim
antara ulama dan umaro, yaitu antara para kyiai dan ulama dengan pemerintah
Kota Cimahi. Intinya adalah selain silaturahmi, bahwa juga kita mengadakan
penyampaian tentang kegiatan dan situasi dan kondisi saat ini, yang salah
satunya adalah kondisi saat Covid-19 ini, yang berisikan penekanan kepada para Kyiai,
ulama dan para santrinya agar lebih disiplin melaksanakan protokol kesehatan,“
ujar Ngatiyana.
Ditambahkan Ngatiyana, pada kesempatan
tersebut Pemerintah Kota juga menyampaikan tentang rencana dimulainya kembali
proses belajar secara tatap muka pada awal tahun 2021 nanti. Dalam hal ini,
Pihaknya meminta kepada para ulama dan tokoh agama untuk membantu
menyosialisasikan kebijakan pembelajaran secara tatap muka tersebut kepada
masyarakat.
“Kebijakannya pada tahun 2021 akan
dibuka proses belajar mengajar dengan tatap muka. Itu tergantung nanti dari koordinasi
antara komite [sekolah], kemudan antara kepala sekolah dengan orang tuanya… untuk
dimintai izinnya sehingga bisa dilaksanakan secara tatap muka. Apabila orang
tua tidak mengizinkan anaknya untuk ikut tatap muka, yah bisa melanjutkan secara daring. Jadi para guru ini harus
bekerja double… bisa daring bisa
tatap muka, ekstranya seperti itu. Tapi semuanya muaranya adalah ibadah, secara
ikhlas dan tulus memberikan ilmunya kepada anak didik-nya,” pungkas Ngatiyana. (BIDANG IKPS).
Pemerintah Daerah Kota Cimahi © 2020