Waspada Chikungunya, Sudah ada 2 Warga yang Diduga Terpapar Penyakit Tersebut
Admin
11/11/2020 11:14 WIB
CIMAHI
- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengimbau masyarakat untuk tetap
waspada terhadap penyakit chikungunya. Selain tentunya Demam Berdarah
Dangue (DBD) dan Covid-19.
Terbaru,
ada dua warga asal RW 16, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara,
Kota Cimahi yang diduga menderita chikungunya. Sebab, keduanya merasakan
sakit pada sendi-sendi, lemas hingga nyeri otot yang merupakan gejala
chikungunya.
"Yang 2 itu
baru diduga karena gejalanya mengarah dan hasil penyelidikannya
ditemukan jentik," ungkap Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman
melalui staffnya, Eka Febriana, Rabu (12/11/2020).
Untuk
kepastian paparan chikungunya, terang dia, harus melalui uji
laboratorium. Namun untuk sementara ini belum bisa dilakukan mengingat
laboratorium yang ada fokus untuk menguji sampel Covid-19.
Petugas,
kata dia, sudah melakukan fogging di sekitar kediaman terduga atau
suspeck tersebut. Fogging dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
memutus penularan chikungunya, media penularannya melalui nyamuk, sama
dengan DBD.
"Tapi tetap harus ditangani dan diobati sampai sembuh. Kita juga sudah lakukan fogging," ujarnya.
Awal
tahun, ungkap Eka, pihaknya sempat mengirim sampel sebanyak 20 orang
yang diduga menderita chikungunya. Hasilnya ada sekitar 10 lebih yang
terkonfirmasi positif menderita penyakit yang jarang ditemukan di Kota
Cimahi ini.
"Alhamdulillah
sampai sekarang belum ditemukan yang meninggal karena chikungunya.
Bahanyanya gangguan pada bagian sendi, sulit bergerak. Kalau di Cimahi
memang langka, gak setiap tahun ada," jelasnya.
Meski
tergolong langka, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap melakukan
antisipasi. Caranya sama seperti memberantas DBD. Seperti melakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumah masing-masing. Plus 3M, yaknu
menguras tempat penampungan air, menutup tempan penampungan air dan
mendaur ulang barang bekas.
"Plus menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan rapelent dan sebaganya, dan tidak menggantung pakaian bekas," imbuhnya.
Ia
menjelaskan, chikungunya merupakan penyakit akibat infeksi virus yang
ditularkan nyamuk Aedes Albopictus, satu jenis dengan nyamuk penyebab
DBD. Cara berkembangbiaknya pun sama, yakni melalui genangan-genangan
air.
"Cuma kalau
chikungunya itukan ciri khasnya nyeri pada sendi sampai mengganggu
aktifitas. Kalau DBD serangan pendarahannya cepat, ada emam juga,"
pungkas Eka.