Ada Angkatan Kerja Baru, Pemohon Kartu Kuning di Cimahi Meningkat
Admin 10/06/2020 14:19 WIB
CIMAHI
- Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Cimahi mencatat, jumlah pemohon
pembuatan kartu AK1 atau kartu kuning mengalami peningkatan. Seperti
diketahui, AK1 merupakan salah satu syarat melamar kerja.
Kepala
Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja pada Disnaker Kota Cimahi,
Isnendi mengatakan, belakangan ini memang ada peningkatan pemohon yang
mengajukan pembuatan kartu AK1, yang didominasi pemohon baru.
"Ada
peningkatan. Biasanya paling 4 orang per hari, bulan ini 15-20 orang
per hari. Kebanyakan pemohon baru," terang Isnendi saat ditemui, Rabu
(10/6/2020).
Dikatakan
Isnendi, meningkatnya pemohon kartu AK1 meski ditengah pandemi Covid-19
ini dikarenakan banyak lulusan SMA/SMK sederajat yang ingin mencari
pekerjaan.
Pelayanan pembuatan kartu AK1 dilakukan langsung di kantor Disnaker Kota Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah. "Karena
banyak yang datang, kita imbau untuk melaksanakan protokol kesehatan.
Seperti menggunakan masker dan jaga jarak di pelayanan," imbuh Isendi.
Syarat
yang harus disiapkan pemohon untuk membuat kartu kuning hanya
menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), ijazah dan pas foto.
Dalam waktu 10 menit, kartu tersebut akan diterima pemohon.
"Kartu kuning berlakunya 2 tahun. Setelah 2 tahun manakala belum bekerja harus diperpanjang," kata Isnendi.
Untuk
peluang pekerjaan, kata Isnendi, saat ini memang cukup sulit sebab
dunia usaha tengah mengalami fase penurunan karena gempuran virus
korona. Pihaknya berharap kondisi ini segera berlalu sehingga lowongan
kerja yang tersedia pun kembali terbuka.
Sebetulnya,
lanjut dia, pihaknya sudah menyiapkan sistem penyaluran kerja online
yang diberinama Sistem Link and Match (Silima) yang bisa diakses
melalui silima.cimahikota.go.id. Sistem tersebut diluncurkan tahun lalu.
Sistem
tersebut dibuat untuk menjembatani antara pencari kerja, perusahaan,
Bursa Kerja Khusus (BKK) hingga BLK. Sebab didalamnya memuat kebutuhan
lowongan pekerjaan hingga profil tenaga kerha yang dibutuhkan
perusahaan.
Namun,
jelas Insendi, sistem tersebut belum optimal dan butuh penyempurnaan.
Awalnya, kata dia, tahun ini pihaknya akan melakukan sosialisasi
besar-besaran kepada masyarakat dan bekerjasama dengan perusahaan. Tapi
terhambat oleh pandemi Covid-19.
"Rencananya
tahun ini kita akan mengadakan kerja sama dengan perusahaan untuk bisa
menginput lowongan pekeraan dan sosialsai tapi kita terhambat wabah ini.
Mudah-mudahan ke depan bisa berjalan," pungkas Isnendi.