Pemkot Cimahi Minta Pasar Tradisional dan Pasar Modern Tingkatkan Protokol Kesehatan Cegah Covid-19
Admin
31/05/2020 05:58 WIB
CIMAHI.-Pemerintah Kota Cimahi
meminta dilakukan peningkatkan penerapan protokol kesehatan pada pasar
tradisional hingga toko modern. Hal itu sebagai antisipasi muncul kasus positif corona virus disease (covid-19).
Wali
Kota Cimahi Ajay M. Priatna mengatakan, pihaknya harus melakukan
antisipasi pascaditutupnya Pasar Antri. "Pasar ditutup, sedangkan
kebutuhan pangan warga tidak bisa dihentikan. Makanya protokol kesehatan
di pasar tradisional dan modern harus ditingkatkan," ujarnya.
Temuan kasus positif covid-19 di Pasar Antri berdampak pasar tersebut harus ditutup selama 14 hari. Tutupnya Pasar Antri bisa berdampak warga beralih belanja ke pasar tradisional lain.
Sedangkan, pasar tidak boleh tutup selama PSBB karena menopang kebutuhan pangan masyarakat.
"Bagaimana
mengatur protokol kesehatan diterapkan untuk mencegah penyebaran
covid-19. Pengunjung dan pedagang pakai masker, sarung tangan, periksa
suhu tubuh, sedia sarana cuci tangan pakai sabun, hand sanitizer,
terutama jaga jarak," katanya.
Wali kota
menyatakan, sebetulnya keramaian di pasar tradisional dikhawatirkan
memicu penyebaran covid-19. "Kita antisipasi, dua pasar dites covid
dengan swab tes yaitu Pasar Cimindi dan Pasar Antri. Di Pasar Cimindi
ahamdulillah negatif semua, Pasar Antri malah ada kasus sehingga
konsekuensinya harus ditutup," jelasnya.
Pemkot
Cimahi bahkan mewajibkan semua pasar modern melakukan rapid tes (RDT)
terhadap semua karyawan mulai pekan depan. "Minggu depan, semua pasar
modern wajib melakukan rDT mandiri untuk semua karyawan. Ini sebagai
syarat untuk beroperasi," katanya.**