CIMAHI.-Pemerintah
Kota Cimahi bekerjasama dengan Fedri Ruluwedrata Rinawan dr., M.Sc.
PH., PhD., dan tim dari FK Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk
menyusun kurva epidemiologi yang sesuai dengan kondisi pasien covid-19
di Kota Cimahi. Hal itu bisa menjadi dasar evaluasi kondisi penyebaran corona virus disease (covid-19) di Kota Cimahi.
Kepala
Dinas Komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus)
Kota Cimahi Harjono bersama Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi
Chanifah Listyarini mengatakan, Pemkot Cimahi meminta bantuan dr Fedri
dan tim FK Unpad untuk buat kurva epidemiologi. "dengan bantuan salah
satu ahli epodemiologi spatial dari Unpad maka kami sedang mencoba
membuat kurva epidemiologi yang sesuai dengan kondisi pasien Cimahi,"
ujarnya.
Kurva epidemi merupakan serangkaian data
epidemiologi yang divisualisasi dalam bentuk grafis, menyajikan data
ukuran waktu observasi dan acuan jumlah kasus.
Kurva tersebut berperan penting untuk memahami bagaimana penularan covid-19 di dalam komunitas.
Harjono
menyatakan, sebetulnya sejak awal pandemi Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 (GT PPC) Kota Cimahi melakukan evaluasi dari sisi
epidemilogi. Hasilnya dikompilasi bentuk infografis dipublikasikan di
PICC dan media sosial.
"Dengan kurva epidemiologi
yang benar maka dapat menjadi dasar penghitungan angka reproduksi
sebagai bahan evaluasi PSBB yang telah dilakukan," katanya.
Di
sisi lain, perkembangan penanganan covid-19 di Kota Cimahi menunjukkan
sejak awal 3 kelurahan di Cimahi masuk zona hijau yaitu
Cimahi-Pasirkaliki-Citeureup. "Dua kelurahan lain menuju zona hijau
dengan angka kesembuhan 100% yaitu Karangmekar dan Cibeber,"
jelasnya.***