Pemkot Cimahi Sarankan Suami Istri Tunda Kehamilan Ditengah Pandemi Virus Corona
Admin
11/05/2020 09:56 WIB
CIMAHI
- Pemerintah Kota Cimahi menyarankan pasangan suami istri agar menunda
kehamilan ditengah wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Penundaan
kehamilan dinilai penting untuk mencegah risiko kerentananan terpapar
virus tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana pada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A)
Kota Cimahi, Rosi Desrita mengatakan, menunda kehamilan disaat ini
sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh istri agar tetap kuat.
"Kalau
bisa tunda dulu kehamilan pada saat sekarang, karena risikonya berat.
Ketika kehamilan itu daya tahan tubuh menurun, itu yang harus dijaga,"
imbuh Rosi saat ditemui, Senin (11/5/2020).
Dikatakan Rosi,
imbauan itu sudah disampaikan melalui kader kepada masyarakat. Meski
tidak melakukan pertemuan langsung, informasi seputar dampak kehamilan
disampaikan melalui WhatsApp Grup.
"Sampai saat ini allhamdulilah kader masih mantau. Walaupun tidak melakukan pertemuan rutin tapi by WA grup. Tetap ada informasi
dampak covid terhadap kehamilan, segala macam," ungkapnya.
Berdasarkan
laporan, terang Rosi, meski tidak menerangkan angkanya namun tingkat
kehamilan selama tiga bulan awal tahun 2020 justru menurun dibandingkan
tahun sebelumnya.
"Tingka kehamilan kita 3 (tiga) bulan ini justru menurun. datanya dari teman-teman di lapangan," sebut Rosi.
Untuk
menunda kehamilan tersebut, lanjut Rosi, pasangan suami istri diarahkan
untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB). "Kita sarankan gunakan
KB. 3 (tiga bulan awal) target penggunaakn KB sudah bagus dibandingkan
tahun lalu," bebernya.
Berdasarkan data yang dihimpun sejak
Januari hingga Maret, kepesertaan KB masih didominasi oleh pengguna Non
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) atau KB aktif sebesar 67,94
persen.
Dari 54.687 Pasangan Usia Subur (PUS) yakni usia 15-49
yang ditargetkan tahun ini, capaian hingga tiga bulan awal sudah
mencapai 73.065 pasangan yang menggunakan KB aktif (jangka pendek).
Rinciannya,
jenis IUD sebanyak 19.558 pasangan, MOW sebanyak 2.794 pasangan, MOP
sebanyak 197, Kondom sebanyak 1.728 pasangan, Implan sebanyak 874
pasangan, Suntik sebanyak 38.304 pasangan dan Pil sebanyak 9.610
pasangan.
"Kalau MPJP-nya itu baru 32,06 persen. Baru 23.423 yang pakai KB MKJP," ucap Rosi.
Pihaknya
sendiri tetap mendorong agar masyarakat Kota Cimahi menggunakan KB
jangka panjang atau MKJP. "Kita tetap mendorong MKJP, tapi kan
pelan-pelan memberitahukan kepada mereka," pungkasnya.